Thursday, April 15, 2010

Asal mula Dunia Kedokteran

Thomas Bartholin (Thomas Bartolinus) (20 Oktober 1616 – 4 Desember 1680) adalah seorang dokter, ahli matematika dan teolog Denmark. Penemuan terbaiknya adalah sistem limfatik pada manusia. Penemuannya itu bersamaan dengan Olof Rudbeck, dan ternyata Thomas lebih dahulu memublikasikan. Jean Pecquet sebelumnya telah menemukan sistem limfatik pada hewan.

Thomas Bartholin adalah putera kedua dari profesor terkenal Denmark, Caspar Bartholin {tua). Keluarga Bartholin dikenal sebagai keluarga ilmuwan. Banyak anggota keluarga ini yang menjadi profesor di Universitas Kopenhagen. Thomas memiliki putera yang dinamakan sama dengan kakenya, Caspar Bartholin (muda).

Hasil karya ayahnya cukup dikenal pada ilmu anatomi. Karya ini kelak diperbaiki oleh Thomas dan menjadi buku standar untuk ilmu anatomi.

Pada 1680, kesehatannya kian menurun dan ia menetap di Kopenhagen dan wafat di sana. Ia dimakamkan di Vor Frue Krike (Gereja Bunda Kami).

Sebuah jalan, Bartholinsgade di Kopenhagen dinamakan berdasarkan nama keluarga Bartholin. Di dekatnya terdapat Institut Bartholin.

Sebuah saluran pada kelenjar sublingualis, duktus Bartholini, dinamakan berdsarkan nama dirinya.

Matteo Realdo Colombo

Matteo Realdo Colombo atau Renaldus Columbus (1516-1559) adalah seorang profesor ilmu anatomi dan ahli bedah dari Universitas Padua (1544-1559). Ia adalah murid dari Vesalius.

Ia menerbitkan sebuah buku anatomi berjudul De re anatomica yang berasal dari pengalamannya dan koreksinya atas kesalahan guru-gurunya. Ia juga pernah memimpin demonstrasi pembedahan untuk umum.

Banyak hal yang ia sumbangankan untuk anatomi dan kedokteran seperti:

* membuktikan lensa terletak pada bagian depan mata, bukan di tengah

* membuktikan arteri mengembang ketika jantung berdetak

* membuktikan katup pulmonari jantung tertutup saat diastol

* mempertunjukkan bahwa aliran darah berasal dari bagian jantung sebelah kanan menuju ke paru-paru.

Bukunya juga menggambarkan klitoris, yang disebutnya "Venus yang manus dan dikasihi", dan ia mengklaim bahwa dialah yang menemukannya. Klaim ini ditolak oleh Gabriele Fallopio yang juga mengklaim balik. Kedua klaim ini dibantah oleh Casper Bartholin pada abad ke-17, yang menyatakan bahwa klitoris sebetulnya telah dikenal oleh ahli anatomi sejak abad ke-2 M.[1]

Penemuan Colombo terutama di bidang kardiologi membuka jalan untuk penemuan William Harvey mengenai sistem sirkulasi.

Bartolomeo Eustachi

Bartolomeo Eustachi (lahir 1500 atau 1514 - wafat 27 Agustus, 1574), dikenal juga dengan nama Eustachius dalam bahasa Latin, adalah salah satu ilmuwan yang membangun ilmu anatomi manusia.

Ia berasal dari San Severino, di dekat Salerno, Italia, dan sebaya dengan Vesalius, yang juga dikenal dalam perkembangan ilmu anatomi.

Eustachi dikenal sebagai lawan dari Galen dan pengembang pemahaman anatomi telinga dalam dengan menemukan saluran Eustachius. Ia adalah orang yang pertama kali menemukan otot dalam dan anterior pada tulang martil dan tulang sanggurdi serta struktur rumit koklea (rumah siput telinga). Ia yang pertama kali mempelajari anatomi gigi dan fenomena pertumbuhan gigi susu dan gigi tetap secara akurat.

Tabulae anatomicae - halaman judul

Tabulae anatomicae - halaman judul

Karya terbesarnya adalah, yang tidak dapat diterbitkan, Pahatan-pahatan Anatomis (Anatomical Engravings) yang diselesaikannya pada 1552. Penghentian penerbitan dilakukan untuk menghindari konflik dengan gereja. Karyanya ini akhirnya dipublikasikan pada 1741 oleh G. M. Lancisi. Pahatan ini menunjukkan Eustachius telah mengerjakan sebuah karya yang sangat hati-hati dan teliti, terutama dalam memberikan bentuk, ukuran, posisi relatif organ tubuh manusia. Berbagai bukunya laris manis setelah jaman Renaisans.

Tujuh pahatan pertama memperlihatkan gambaran ginjal dan beberapa fakta mengenai telinga. Pahatan kedelapan menunjukkan jantung, vena azygos, dan katup vena cava. Beberapa pahatan lainnya adalah mengenai batang tubuh, otak, otot.

Galenus (Yunani: Ga?????, Latin: Claudius Galenus dari Pergamum (129-200), lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Galen), adalah seorang dokter (atau tabib) dari Yunani kuno. Ia memiliki pengaruh besar dalam kedokteran Eropa.

Kehidupan

Galen dilahirkan di Pergamum (kini: Bergama, Turki), putra dari Nicon, seorang arsitek kaya. Ia memiliki ketertarikan pada bidang pertanian, arsitektur, astronomi, astrologi, filsafat, hingga akhirnya ia memilih untuk berkonsentrasi pada kedokteran.

Pada usia 20 tahun ia telah menjadi seorang tabib pada kuil Asclepius selama 4 tahun. Setelah kematian ayahnya pada 148 atau 149, ia merantau untuk belajar di Smyrna, Korintus, dan Alexandria selama 12 tahun. Ketika ia kembali ke Pergamum pada 157, ia bekerja sebagai seorang dokter di sekolah gladiator sleama 3 sampai 4 tahun. Selama masa itu, ia banyak belajar mengenai perawatan dan penyembuhan trauma dan luka. Kemudian ia mengistilahkan luka sebagai "jendela untuk masuk ke tubuh".

Galen melakukan operasi yang berbahaya yang tidak pernah dilakukan lagi hampir selama 2 milenium terakhir termasuk pembedahan otak dan mata. Untuk mengoperasi katarak, ia menyelipkan sebuah alat seperti benang ke mata hingga di belakang lensa mata. Ia kemudian menariknya untuk mengangkat katarak. Kesalahan sedikit dapat menyebabkan buta permanen. Selain itu ia juga meletakkan dasar standar untuk kedokteran modern.

Pada 162, ia pindah ke Roma di mana ia banyak menyebarkan ilmu anatomi. Reputasinya kian naik dan dikenal sebagai ahli kedokteran yang berpengalaman dan memiliki klien yang tersebar luas. Salah satunya adalah konsul Flavius Boethius yang akhirnya memperkenalkan ia menjadi tabib kerajaan. Ia turut merawat Lucius Verus, Commodus dan Spetimius Severus. Ia sempat kembali ke tanah airnya, Pergamum selama 166 hingga 169.

Galen menghabiskan sisa hidupnya di kerajaan. Sesuai tradisi, tahun meninggalnya ditetapkan sekitar tahun 200 sesuai dengan dokumen Suda Lexicon dari abad ke-10. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa ia meninggal pada 216, disebabkan perkiraan karya tulis terakhirnya dituliskan pada akhir 207.

Karya dan pengaruh

Galen meneruskan kedokteran Hippokrates di zaman Renaisans. Ia pun mengemukakan empat humor (cairan) tubuh yaitu darah, empedu kuning (yellow bile), empedu hitam (black bile) dan mukus. Empat hal ini akan berputar sesuai dengan empat musim. Ia menysuun teorinya sendiri dari prinsip tersebut dan banyak karyanya didasarkan pada prinsip Hippokrates.

Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku dari On the Usefulness of the Parts of the Human Body. Ia juga menulis tentang filsafat dan anatomi.

Teori yang dikemukakan oleh Galen didasarkan dari penciptaan oleh Pencipta ("Alam" - Greek phusis) - alasan utama mengapa kelak para sarjana Islam dan Kristen dapat menerima pandangannya.

Menurutnya, prinsip kehidupan yang paling dasar adalah pneuma atau udara yang kemudian dapat dikaitkan dengan jiwa. Hal ini membuktikan bahwa dunia kedokterannya sangat dipengaruhi oleh hal-hal filosofis. Pneuma physicon (roh hewani) di otak mengatur pergerakan, persepsi, dan indera. Pneuma zoticon (roh hayati) yang ada di jantung mengatur darah dan suhu tubuh. "Roh alamiah" di hati mengatur nutrisi dan metabolisme.

Galen memperluas wawasannya dengan melakukan penelitian pada hewan. Salah satu metodenya adalah menunjukkan pembedahan pada seokar babi, memotong saraf laringealnya (nantinya bagians araf ini dikenal sebagai Saraf Galen) yang dapat menghentikan erangan babi tersebut. Ia juga pernah mengikat ureter pada hewan yang masih hidup untuk menunjukkan bahwa urin berasal dari ginjal, dab merusak saraf untuk menunjukkan paralisis. Metode penunjukkan kepada publik seperti yang dilakukan oleh Galen ini digunakan sebagai cara belajar bagi mahasiswa kedokteran dan tak jarang menimbulkan perdebatan.

Ada bebrapa teori Galen yang terbukti benar seperti argumentasinya akan pikiran yang terdapat di otak, bukan di hati seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles.

Bagaimanapun juga ada beberapa teori yang cacat seperti pemahaman Galen akan sistem sirkulasi. Ia menduga sistem vena dan arteri adalah dua sistem yang terpisah. Teori ini akhirnya ditolak oleh William Harvey pada abad ke-17. Oleh karena ia menggunakan hewan sebagai media percobaannya, terdapat kesalahpahaman antara organ hewan dan organ manusia. Hal ini dikarenakan tidak semua organ serupa pada setiap spesies.

Ilmu kedokteran di Arab pada zaman pertengahan mengembangkan apa yang telah ditemukan para pakar Yunani kuno, termasuk pula karya Galen seperti teori humoralnya. Banyak karya Galen yang dituliskan dalam bahasa Yunani diterjemahkan ke bahasa Suriah oleh Imam Nestor di Universitas Gundishapur, Persia. Oleh ilmuwan Arab, karya Galen kemudian diterjemahkan ke bahasa Arab.

Ibnu Nafis (1210-1288) merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia(pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924.

Imhotep

Patung Imhotep di Louvre

Imhotep (kadang-kadang dieja Immutef, Im-hotep, atau Ii-em-Hotep, Mesir: ii-m-?tp) adalah arsitek dan dokter pertama yang dikenal dalam sejarah. Sebagai salah satu tangan kanan Pharaoh Djosèr, ia membuat Piramida Djzosèr di Saqqara, Mesir sekitar tahun 2630-2611 SM, selama pemerintahan dinasti ketiga Mesir. Dimungkinkan, ia adalah orang yang pertama kali menggunakan tiang dalam arsitektur. Namanya berarti seseorang dalam damai.

Imhotep bekerja sebagai kanselir untuk pharaoh dan pendeta tinggi dewa Ra pada Heliopolis. Ia adalah putera dari Ptah. Ia adalah orang yang sangat pintar, maka dari itu ia diberi banyak gelar. Gelar lengkapnya adalah: Kanselir Mesir Bawah, Yang Pertama setelah Raja Mesir Atas, Administrator Istana Agung, Keturunan Bangsawan, Pendeta Tinggi Helopolis, Pembangun, Pemahat, dan Ahli Pembuat Jambangan. Imhotep dikenal sebagai pendiri kedokteran Mesir kuno, dan penulis dari papirus Edwin Smith, yang berisi mengenai kutukan, penyakit ringan dan observasi anatomi.

Dua ribu tahun setelah kematiannya, kedudukannya diangkat menjadi dewa. Imhotep menjadi dewa kedokteran dan penyembuhan, seperti Asclepius pada kebudayaan Yunani kuno.

Lokasi makam Imhotep hingga kini belum diketahui. Para ahli sejarah Mesir telah mencoba mencari namun hingga saat ini belum ditemukan. Banyak yang percaya bahwa makamnya berada di Saqqara.

Kategori: Mesir Kuno • Dewa Mesir • Sejarah kedokteran

Sejarah anatomi

(Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.)

Gambaran anatomis dari otot manusia.

Sejarah anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi masalah anatomi mulai dari kejadian pemeriksaan kurban persembahan pada masa purba hingga analisa rumit akan bagian-bagian tubuh oleh para ilmuwan modern. Dalam perkembangannya, manusia kian memahami fungsi-fungsi dan struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu berkembang, dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-teknik kompleks yang dikembangkan pada satu abad terakhir.

Anatomi kuno

Masa ini dimulai setidaknya pada permulaan tahun 1600 SM, saat dikeluarkannya papirus ilmu anatomi oleh ilmuwan peradaban Mesir kuno. Pada saat itu telah dapat dikenali beberapa organ dan pengetahuan dasar akan pembuluh darah.

Hippokrates adalah ilmuwan kedokteran Yunani kuno yang karyanya masih diakui hingga sekarang. Ia adalah seorang dokter pada akhir abad ke-6 SM atau awal abad ke-5 SM. Hippokrates telah dapat memahami ilmu dasar mengenai sistem rangka dan otot, dan awal pemahaman lebih dalam akan kerja organ seperti ginjal. Namun, banyak karya lainnya yang didasarkan pada spekulasi bukan pada penelitian keilmuan.

Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memulai penelitian yang lebih baik mengenai sistem tubuh melalui pembedahan tubuh hewan. Ia berhasil membedakan pembuluh balik (vena) dengan pembuluh nadi (arteri) dan hubungan organ-organ yang lebih akurat.

Penggunaan tubuh mati manusia atau mayat untuk penelitian ilmu anatomi dimulai pada abad ke-4 SM, saat Herophilos dan Erasistratus mempertunjukkan pembedahan mayat di Iskandariyah di bawah bantuan dinasti Ptolemais. Herophilos adalah orang yang pertama kali mengembangkan ilmu anatomi berdasarkan struktur asli tubuh manusia.

Ilmuwan yang cukup penting dalam masa anatomi kuno adalah Galen (abad ke-2 M). Ia banyak mengumpulkan ilmu-ilmunya dari ilmuwan terdahulu dan banyak memahami fungsi organ dengan melakukan pembedahan hidup-hidup pada hewan. Banyak koleksi gambar anatominya berdasarkan anatomi anjing, dan dianggap sebagai "Gray's Anatomy" pada dunia kuno selama 1500 tahun. Karya-karya aslinya banyak yang hilang, dan kebanyakan hanya diketahui oleh dokter pad masa renaisans. Oleh karena larangan agama untuk pembedahan manusia hidup-hidup, Galen menganggap struktur anatomi manusia serupa dengan anatomi anjing.

Zaman pertengahan hingga awal anatomi modern

Kemajuan kecil pada ilmu anatomi terjadi setelah kejatuhan kekaisaran Romawi. Ilmuwan Arab banyak memberi kemajuan bagi ilmu lainnya, tetapi tidak dengan ilmu anatomi karena berbagai larangan dan tabu.

Setelah masa Galen, terjadi perkembangan anatomi di Bologna pada abad ke-14 hingga abad ke-16. Para imuwan mempelajari lebih lanjut hal-hal yang mereka bisa temukan pada mayat. Akhirnya, mereka dapat memahami lebih baik lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi yang cukup berperan pada masa ini adalah Mondino de Liuzzi dan Alessandro Achillini.

Pada abad ke-16, Vesalius menerbitkan gambar-gambar anatominya dari hasil perjalanan Leuven hingga Padua dengan cara membedah korban eksekusi gantung. Ia berhasil menunjukkan perbedaan besar mengenai gambaran anatomis tubuh manusia dengan anjing (gambaran Galen).

Ilmuwan pada abad ke-16 dan 17, berhasil memahami mengenai sistem sirkulasi, penemuan katup pada pembuluh balik, aliran darah dari ventrikel jantung kiri ke kanan, dan vena hepatika yang diidentifikasi berbeda dengan sistem sirkulasi lainnya. Begitu pula dengan penemuan sistem limfatik.

Gambaran anatomi dari tahun 1728

Ilmu anatomi berjaya pada abad ke-17 dan 18. Dengan hadirnya perusahaan pencetakan, pertukaran ide dan pendapat dapat dengan mudahnya dilakukan di seluruh Eropa. Sejak ilmu anatomi berkonsentrasi pada penelitian dan penggambaran, ketenaran ahli anatomi pasti sebanding dengan mutu kemampuan menggambarnya, daripada kemampuan bahasa Latin.

Banyak seniman ternama yang turut mempelajari anatomi, melakukan pembedahan, dan menerbitkan gambarnya untuk uang, dari Michaelangelo hingga Rembrandt. Untuk pertama kalinya, universitas terkemuka membuka jurusan anatomi melalui penggambaran. Namun, hambatan kadang kali datang dari kalangan gereja.

Walaupun masa ini adalah masa panen bagi ilmuwan, namun dapat berbahaya, seperti yang dialami oleh Galileo Galilei. Beberapa ilmuwan takut untuk bergerak seperti Descartes. Walaupun semua dokter setuju bahwa ilmu anatomi akan mendukung perkembangan ilmu kedokteran, hanya ahli anatomi tertentu dan berijin saja yang boleh melakukan pembedahan. Pembedahan biasanya didukung oleh dewan kota dan selalu mematok pemungutan biaya. Banyak kota-kota di Eropa seperti Amsterdam, London, Kopenhagen, Padua, dan Paris memiliki ahli anatomi kerajaan yang terikat dengan pemerintah setempat. Walaupun pembedahan sangat sulit dilakukan, tetapi menghadiri pembedahan adalah hal yang legal. Hal ini membuat banyak mahasiswa anatomi mengembara berkeliling Eropa.

Banyak masyarakat Eropa, yang tertarik akan ilmu anatomi, menuntut ilmu ke Italia sebagai pusat pendidikan ilmu anatomi. Hanya di Italia beberapa penelitian penting dilakukan seperti pembedahan pada tubuh wanita.

Realdo Colombo dan Gabriele Falloppio adalah murid dari Vesalius (ahli anatomi abad ke-16). Colombo, yang akhirnya menjadi profesor di Roma, banyak melakukan perkembangan pada anatomi tulang, memperbaiki fakta mengenai bentuk dan ruangan jantung, pembuluh nadi paru-paru, aorta dan katup-katupnya, penggambaran baru tentang otak dan pembuluhnya, pembetulan mengenai pemahaman bagian dalam telinga, dan mengenai ruangan pada laring.

Anatomi abad ke-19

Pada abad ke-19, banyak ilmuwan yang memberikan gambaran anatomi lebih mendalam dibandingkan abad sebelumnya. Selain itu, dikembangkan pula ilmu mengenai anatomi mikro yaitu histologi pada manusia dan hewan. Penelitian anatomi berkembang dimana-mana dengan Inggris sebagai pusatnya.

Permintaan akan mayat semakin meningkat. Untuk itu berbagai cara dilakukan, bahkan pembunuhan. Melihat perkembangan yang tidak baik ini, parlemen Inggris mengeluarkan Undang-undang Anatomi 1832, yang memberikan batas-batas hukum untuk penyediaan jenazah. Pembatasan ini membuat dimulainya pengerjaan sebuah buku teks ilmu anatomi yang akhirnya terkenal, Gray's Anatomy.

Anatomi modern

Penelitian anatomi pada ratusan tahun lalu banyak membantu perkembangan pemahaman pada ilmu-ilmu baru seperti biologi molekuler. Berbagai perkembangan juga terjadi pada alat-alat canggih untuk memahami tubuh manusia (terutama tubuh hidup), yakni melalui alat MRI dan pemindaian CAT.

Peraturan Anatomi di Indonesia

Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia pada 1981. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan menghormati jenazah sebagai peninggalan manusia.

Beday mayat klinis yang dimaksud adalah tindakan otopsi yang dilakukan untuk mengetahui sebab kematian pasien atau dalam kasus kriminal, dan memperoleh pengetahuan yang dianggap perlu. Bedah mayat anatomis adalah bedah mayat dalam rangka pendidikan.

(sumber : Dokter Cinta, Dokter gila, dan dokter hewan specialist jangkrik dan kecoak, :)

(from : Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.)

No comments:

Post a Comment